Kamis, 30 April 2015

DOA KETIKA MEMEJAMKAN MATA MAYAT




اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِفُلاَنٍ (بِاسْمِهِ) وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّيْنَ، وَاخْلُفْهُ فِيْ عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِيْنَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ. 

“Ya Allah! Ampunilah si Fulan (hendaklah menyebut namanya), angkatlah derajatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya. Dan ampunilah kami dan dia, wahai Tuhan, seru sekalian alam. Lebarkan kuburannya dan berilah penerangan di dalamnya.”
[HR. Muslim 2/634.]


Sabtu, 25 April 2015

Doa ketika akan operasi



Hasbunallaahu wani’mal wakiilu ‘alallaahi tawakkaltu.
Artinya : Ya Allah, dzat yang Maha mencukupi dan yang sebaik-baiknya melindungi aku. Hanyalah kepada Engkau Ya Allah aku berserah diri. (HR.At-Tirmidzi)

Kamis, 23 April 2015

Amalan Sunat Sebelum dan Sesudah SHALAT JUM'AT



Hari Jum’at termasuk hari raya atau hari agung bagi kaum Muslimin setiap pekannya. Hari dimana  kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah Saw. dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala.

Untuk itu perbanyaklah bacaan shalawat Nabi SAW pada hari jumat dan malam jumat, demikian juga memperbanyak sedekah pada hari jumat dan memperbanyak berbuat kebaikan, karena Allah SWT itu apabila mencintai seseorang selalulah orang itu ditunjuki untuk melakukan amalan-amalan yang utama pada waktu-waktu yang utama pula.

Berikut ini beberapa adab sebelum melaksanakan shalat jum'at yang harus diperhatikan bagi setiap muslim:
1.   Mandi 
Hari jum'at adalah hari berkumpul kaum muslimin dalam mesjid, maka mandi sangatlah penting agar tidak tercium aroma-aroma tidak sedap di dalam mesjid, yang tentunya dapat mengganggu para jamaah. Karena Disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum shalat jumat dah hal ini tidak mengapa jika dilakukan di waktu akan mau berangkat ke masjid, karena hal inilah yang terbaik. Agar kebersihannya masih tetap terjaga.Rasulullah Saw. bersabda: "Apabila seseorang diantara kamu menghadiri Jum'at, maka hendaklah ia mandi".

2.   Memakai Baju yang paling bagus dan Wangi-wangian 
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda : "Siapa yang mandi pada hari jum'at dan memakai pakaian terbaik yang dimiliki, memakai harum-haruman jika ada, kemudian pergi jum'at dan di sana tidak melangkahi bahu manusia lalu ia mengerjakan sholat sunnah, kemudian ketika imam datang ia diam sampai selesai sholat jum'at maka perbuatannya itu akan menghapuskan dosanya antara jum'at itu dan jum'at sebelumnya." (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
Jumat adalah hari raya setiap muslim karena itu sangat wajar jika menyiapkan penampilan dan fisik untuk menyambut dan menghias kemuliannya.

3.   Merapikan/memotong bulu dan kuku 
Rasulullah Saw. memotong kuku dan menggunting kumis sebelum keluar untuk melaksanakan jum'at, dalam Hadits Shahihain juga disebutkan kesunahan mencabut bulu ketiak.
Dalam Mazhab syafi'ie tidak disunatkan mencukur kumis, tetapi cukup digunting saja sekedar nampak merah bibir. ini karena riwayat Al-Baihaqi dalam sunannya dari Syarhabil bin Muslim al-Khulaniy beliau berkata “aku melihat lima orang Sahabat Rasulullah Saw. menggunting kumisnya, yaitu Abu Amamah al-Bahili, Abdullah bin Basr, Utbah bin Abdussalami, al-Hajaj bin Amir ats-Tsamali, dan al-Miqdam bin ma’di karb, mereka menggunting kumis hingga ujung bibir (nampak merah bibir).

4.   Bersegera ke Mesjid 
Berwudhulah dari rumah sebelum berangkat, karena Rasulullah SAW bersabda : “Siapapun yang memulai dari rumahnya menuju suatu masjid dengan mengambil wudhu akan mendapat pahala yang setara dengan pahala seseorang yang meninggalkan rumahnya dengan Ihram untuk Haji. Siapapun yang telah mempunyai wudhu kemudian meninggalkan rumahnya menuju masjid untuk shalat akan mendapat pahala setara dengan umrah. Jika orang ini tinggal di dalam masjid sesudah shalat dan menantikan shalat yang berikutnya, namanya akan dicatat dalam Illiyiin.” (Muslim).
Disunnahkan untuk pergi ke masjid seawal mungkin dan di waktu perginya itu, hendaklah bersikap yang khusyuk, merendahkan diri dan bersegera melaksanakan panggilan Allah SWT itu untuk melakukan shalat jumat.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda : “Pada hari jum’at disetiap pintu mesjid ada beberapa malaikat yang mencatat satu persatu orang yang hadir sholat jum’at sesuai dengan kualitas kedudukannya, Apabila imam datang/ naik mimbar maka para malaikat itu menutup lembaran catatan tersebut lalu meraka bersiap-siap mendengarkan khutbah, perumpamaan orang yang datang lebih awal seperti orang yang berqurban seekor unta gemuk, orang yang datang berikutnya seperti orang yang berqurban sapi, dan orang datang berikutnya seperti orang yang berqurban kambing, dan orang yang datang berikutnya seperti orang yang bersedeqah ayam, dan orang yang datang berikutnya (kelompok akhir) seperti orang yang bersedekah sebutir telur.” (H.R. Bukhari). 

5.   Shalat sunah sebelum solat jumat
ketika hendak memasuki masjid, Jangan melangkahi orang-orang yang sudah duduk lebih dulu dan jangan pula berjalan di depan muka mereka, inilah gunanya datang lebih awal. Sesudah masuk ke dalam masjid, maka hendaklah shalat dua rakaat dahulu, sekalipun disaat itu imam sedang berkhutbah yaitu shalat sunnah tahiyatul masjid. Disunnahkan mencari shaf (barisan) yang paling depan, karena lebih banyak keutamaannya yaitu “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang di shaf pertama, atau di beberapa shaf yang awal” (HR. Ahmad)

       6.   Khusuk mendengarkan khutbah
   Jika khatib telah memulai khutbah, maka hendaklah jama’ah diam dan mendengarkan khutbah tersebut. Hendaklah mereka tidak ngobrol saat khutbah dan menjauhi perbuatan yang sia-sia.
Allah memberi karunia pada hamba-Nya di mana Allah menjadikan penghapus dosa antara Jum’at yang lalu dan Jum’at setelahnya, ditambah pengampunan dosa selama tiga hari (artinya, total pengampunan dosa adalah sebanyak sepuluh hari). Karena yang namanya kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Allah menjadikan pengampunan dosa di antara dua Jum’at selama sepuluh hari tadi dengan syarat seseorang harus menjauhi al kabaa-ir (dosa-dosa besar).
Siapa yang melihat orang lain berbicara saat imam berkhutbah maka hendaklah ia perintahkan saudaranya tersebut untuk diam. Cukup ia gunakan isyarat, tanpa berbicara ketika memperingatkan. Begitu pula ketika ada yang memberi salam saat imam khutbah, maka tidak perlu dibalas. Hal yang sama ketika ada yang mengajak salaman saat imam khutbah, maka tidak perlu ditanggapi. Di antara dua khutbah atau setelah selesai shalat, ia bisa jelaskan pada saudaranya tadi kenapa sampai ia tidak membalas ucapan salam atau menanggapi salamannya. Ia bisa jelaskan bahwa tatkala imam khutbah amat bahaya melakukan hal-hal tadi. Sesudah shalat jumat selesai, disunnahkan shalat sunnah dua rakaat yaitu shalat sunnah ba’diyah.
Demikianlah adab sebelum dan sesudah melaksanakan shalat jumat, mudah-mudahan ibadah Jum’atnya mendapatkan manfaat dan tidak jadi sia-sia.
Wallahu A'lam





Sabtu, 18 April 2015

ADAB KETIKA BERSIN DAN MENGUAP



Agama islam merupakan agama yang sempurna yang tidak hanya mengurusi masalah negara, akidah dan ibadah saja namun juga hal-hal kecil seperti menguap dan bersinpun ada tuntunan dan adap-adabnya.
DI ANTARA ADAB KETIKA MENGUAP YAITU:
1.     Anjuran untuk Menolak menguap
Hal ini sebagaimana dalam hadis yang telah kita sajikan di atas bahwa menguap adalah dari setan, maka itu kita dianjurkan untuk menolaknya semaksimal mungkin.
Pada redaksi yang lain riwayat Muslim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
التَّثَاؤُبُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ
Menguap itu dari setan, maka bila seorang dari kalian menguap hendaklah ia berusaha menolaknya semaksimal mungkin. (HR. Muslim)
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata di dalam Syarah Sahih Muslim: “Menguap itu umumnya dibarengi dengan rasa berat, lemas dan penuh di tubuh serta lebih condong kepada sifat malas. Menguap disandarkan kepada setan sebab dia-lah yang mengajak kepada nafsu syahwat. (Hadis di atas) sebagai peringatan untuk menjauhi sebab-sebab yang dapat menimbulkan menguap, yaitu makan terlalu banyak atau berlebih-lebihan.”
Menguap Ketika Salat
Demikian pula bila dirasa menguap tersebut akan datang kepada seorang yang sedang mengerjakan ibadah salat, maka hendaknya ia lebih ekstra lagi dalam menolaknya. Sebab kondisi salat lebih utama untuk dijaga dari pada kondisi-kondisi lainnya.
Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاَةِ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
Bila seorang dari kalian menguap dalam salat, maka hendaklah ia menahannya semaksimal mungkin, sebab setan bisa masuk. (HR. Muslim)
Setan akan masuk? Hal ini bukan hal aneh bagi mukmin yang beriman, sebab setan benar-benar bisa masuk ke tubuh manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِيْ مِنَ اْلإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ
Sesungguhnya setan bisa berjalan pada (tubuh) manusia seperti mengalirnya darah. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
2.     Menutup mulut dengan tangan
Menutup mulut dengan tangan merupakan salah satu adab ketika menguap. Adapun di antara faedahnya: pertama: agar tidak terlihat pemandangan yang kurang sedap dari mulut orang yang menguap, kedua: agar setan tidak menertawakannya.
Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, no. 2995 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersaba:
فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيْهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
Bila seorang dari kalian menguap, hendaklah ia menutup mulutnya dengan tangan, sebab setan bisa masuk. (HR. Muslim)
3.     Tidak mengucapkan ‘Haaah’ , ‘Huuaaah’ atau semacamnya
Hal ini sebagaimana telah dijelaskan pada hadits di atas. Alasannya adalah, suara seperti ini dapat membuat setan tertawa. Ia menertawakan orang yang menguap dengan cara seperti ini. Sudikah anda ditertawakan oleh setan? Tentu saja kita tidak ingin membuat setan tertawa lantaran merasa senang, girang dan menang.
4.     Tidak mengangkat suara ketika menguap
Mengangkat suara ketika menguap termasuk adab yang tidak baik, tidak enak didengar dan dapat membuat orang lari menjauh.
Sebagian orang terkadang sengaja mengangkat suara ketika menguap untuk membuat orang tertawa, dan dia bangga melakukannya. Ketahuilah! Itu bukan adab yang baik. Justru sebaliknya setan yang akan menertawakannya. Maka itu, hendaklah ia meninggalkan menguap dengan cara seperti ini.

Adapau mengenai bersin, bersin adalah suatu perbuatan yang disukai Allah. Kebaklikan dari perbuatan menguap yaitu perbuatan yang benci oleh Allah. Apabila seseorang itu bersin, maka dengan itu hendaklah dia memanjatkan pujian kepada Allah, dan kepada saudaranya yang mendengar saudaranya yang bersin itu, maka hendaklah dia mendoakannya.


Daripada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan membenci menguap. Maka apabila seseorang itu bersin, maka pujilah Allah (dengan mengucapkan “
الْحَمْدُ لِلَّهِ”). Manakala bagi setiap Muslim yang mendengar saudaranya bersin adalah menjadi tanggungjawabnya untuk mendoakannya (mendoakan saudaranya yang bersin) iaitu dengan menyebut “يَرْحَمُكَ اللهُ” (semoga Allah memberi rahmat kepadanya). Manakala menguap, ia adalah dari Syaitan. Maka apabila seseorang daripada kamu menguap, tahanlah ia dengan sedaya upaya mungkin kerana sesungguhnya apabila seseorang itu menguap sambil berbunyi “Haaa” maka Syaitan akan mentertawakannya.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, Kitab al-Adab, 19/223, no. 5755)