I. PENGERTIAN SHOLAT JAMA'
Shalat yang digabungkan, yaitu mengumpulkan dua shalat
fardhu yang dilaksanakan dalam satu waktu. Misalnya,
shalat dzuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Dzuhur atau
pada waktu Ashar. Shalat Maghrib dan Isya’ dilaksanakan pada
waktu Maghrib atau pada waktu Isya’.
Sedangkan Subuh tetap pada waktunya dan tidak boleh digabungkan dengan
shalat lain. Shalat Jama' ini boleh dilaksankan karena bebrapa alasan
(halangan) berikut ini :
a. Dalam perjalanan yang bukan untuk maksiat
b. Apabila turun hujan lebat
c. Karena sakit dan takut
d. Jarak yang ditempuh cukup jauh, yakni kurang lebihnya 81 km.
(begitulah yang disepakati oleh
sebagian Imam Madzhab sebagaimana disebutkan dalam
kitab AL-Fikih, Ala al Madzhabhib al Arba’ah, sebagaimana pendapat
para ulama madzhab Maliki, Syafi’i dan Hambali.)
Menjama’ shalat boleh dilakukan oleh siapa saja yang memerlukannya, baik
musafir atau bukan dan tidak boleh dilakukan terus menerus tanpa udzur, jadi
dilakukan ketika diperlukan saja. Termasuk udzur yang membolehkan
seseorang untuk menjama’ shalatnya adalah musafir ketika masih dalam perjalanan
dan belum sampai di tempat tujuan ,turunnya hujan dan orang
sakit.
Shalat jama' dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) cara :
1. Jama' Taqdim (Jama' yang didahulukan) yaitu menjama' 2 (dua) shalat dan
melaksanakannya pada waktu shalat yang pertama. Misalnya
shalat Dzuhur dan Ashar dilaksanakan pada waktu Dzuhur atau
shalat Maghrib dan Isya’ dilaksanakan pada waktu Maghrib.
Syarat Sah Jama' Taqdim ialah:
a. Berniat menjama' shalat kedua pada shalat pertama
b. Mendahulukan shalat pertama, baru disusul shalat kedua
c. Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau perkataan
lain, kecuali duduk, iqomat atau sesuatu keperluan yang sangat penting
2. Jama' Ta’khir (Jamak yang diakhirkan), yaitu menjamak 2 (dua) shalat dan
melaksanakannya pada waktu shalat yang kedua. Misalnya,
shalat Dzuhur dan Ashar dilaksanakan pada
waktu Ashar atau shalat Maghrib dan shalat Isya’ dilaksanakan
pada waktu shalat Isya’.
Syarat Sah Jama' Ta’khir ialah:
a. Niat (melafazhkan pada shalat pertama) yaitu : ”Aku ta’khirkan
shalat Dzuhurku diwaktu Ashar.”
b. Berurutan, artinya tidak diselingi dengan perbuatan atau perkataan
lain, kecuali duduk, iqomat atau sesuatu keperluan yang sangat penting. Yaitu Mengerjakan
shalat yang kedua ('Ashar atau Isya') masih dalam perjalanan. Bila dikerjakan
ketika sudah sampai rumah, maka tidak boleh dijama' ta'khir. Menurut qaul
shahih dalam jama' ta'khir tidak perlu disyaratkan
tertib, muwalah (terus menerus) dan dengan niat jama'.
CATATAN:
Dalam Jama' ta’khir tidak disyaratkan mendahulukan shalat pertama
atau shalat kedua. Misalnya shalat Dzuhur dan Ashar boleh mendahulukan Ashar
baru Dzuhur atau sebaliknya.
Sedangkan Hukum Menjama’ Sholat Jum’at dengan Ashar Tidak diperbolehkan
dengan alasan apapun baik musafir, orang sakit, turun hujan atau ada keperluan
lain. Walaupun dia adalah orang yang diperbolehkan menjama’ antara Dhuhur
dengan Ashar.
Hal ini disebabkan tidak adanya dalil tentang menjama’ antara Jum’at dan
Ashar, dan yang ada adalah menjama’ antara Dhuhur dan Ashar dan antara Maghrib
dan Isya’. Jum’at tidak bisa diqiyaskan dengan Dhuhur karena sangat banyak
perbedaan antara keduanya. Jadi kembali pada hukum asal, yaitu wajib mendirikan
shalat pada waktunya masing-masing kecuali apabila ada dalil yang membolehkan
untuk menjama’ dengan shalat lain.
II. PENGERTIAN SHOLAT QASHAR
Shalat yang diringkas, yaitu shalat fardhu yang 4 (empat) rakat (Dzuhur,
Ashar dan Isya’) dijadikan 2 (dua) rakaat, masing-masing dilaksanakan tetap
pada waktunya. Sebagaimana menjamak shalat, meng-qashar shalat hukumnya sunnah.
Dan ini merupakan rushah (keringanan) dari Allah SWT bagi
orang-orang yang memenuhi persyaratan tertentu.
Adapun syarat syah shalah Qashar sama dengan shalat Jamak, hanya ditambah :
1. Shalatnya yang 4 (empat) rakaat
2. Tidak makmum kepada orang yang shalat sempurna
3. Harus memahami cara melakukan
4. Masih dalam perjalanan, bila sudah sampai dirumah harus dikerjakan
sempurna walaupun tetap jama'.
Sedangkan cara melaksanakan shalat Qashar adalah :
1. Niat shalat qashar ketika takbiratul ihram.
2. Mengerjakan shalat yang empat rakaat
dilaksanakan dua rakaat kemudian salam
Firman Allah SWT :
”Bila kamu mengadakan perjalanan dimuka bumi, tidaklah kamu berdosa jika
kamu memendekkan shalat...” (QS. An-Nisa: 101)
BOLEHKAH MELAKUKAN SHOLAT JAMAK SEKALIGUS SHOLAT QASHAR
Sholat Jamak sekaligus Sholat Qashar artinya Sholat dengan
mengumpulkan dua shalat fardhu dalam satu waktu
dan meringkas rakaatnya yang semula empat rakaat menjadidua rakaat.
Perhatikan Hadist dari Ibnu Umar berikut ini :
”Pernah Rasulullah SAW menjamak Qashar shalat Maghrib dengan
shalat Isya’, beliau laksanakan Maghrib tiga rakat dan
Isya’ dua rakaat dengan satu kali iqomah.” (HR. Abu Daud dan
Turmudzi)
Shalat Jamak Qashar dapat pula dilaksanakan
secara taqdim dan ta’khir. Jika hendak melakukan Jamak Qashar,
umpamanya kita mengumpulkan Ashar dengan Dzuhur yakni kita tarik shalat Ashar
kedalam shalat Dzuhur maka hendaklah kita sesudah Adzan dan Iqomah mengerjakan
shalat Dzuhur dua rakaat, setelah selesai Dzuhur iqomah lagi, setelah
itu mengerjakan shalat Ashar dua rakaat.
IV. NIAT DAN TATA CARA SHOLAT JAMA’ QHASAR
Adakalanya kita mengadakan perjalanan jauh atau berpergian yang membutuhkan
waktu perjalanan yang panjang, misalnya naik pesawat terbang, kapal laut,
karyawisata, atau keperluan lainnya. Hal itu menyebabkan kita sering menjumpai
kesulitan untuk melakukan ibadah sholat. Padahal sholat merupakan kewajiban
umat Islam yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun juga. Kasih
sayang Allah SWT kepada umat Islam sedemikian besar dengan cara memberikan
rukhsah dalam melaksanakan sholat dengan cara jamak dan qasar dengan
syarat-syarat tertentu.
Orang yang sedang bepergian itu dibolehkan memendekkan shalat atau
meringkas shalat yang jumlah shalatnya empat raka’at menjadi dua raka’at
(shalat qashar). Dibolehkan pula mengumpulkan shalat dalam satu waktu, shalat
Dhuhur dengan Ashar atau Maghrib dengan Isya’ (shalat jama’). Sedangkan shalat
Subuh tidak bisa diqoshor maupun dijama’ tapi untuk shalat Maghrib bisa dijama’
dan tidak bisa diqoshor.
Men-jama' shalat ada 2. Bila dilakukan waktu shalat yang awal (misalnya
Dhuhur dan Ashar dilakukan pada waktu Dhuhur), maka dinamakan jama' takdim dan
bila dilakukan pada waktu yang kedua (seperti Dhuhur dan Ashar dilakukan pada
waktu ashar) maka disebut jama' ta'khir.
Syarat meng-qashar :
1. Bepergian yang bukan untuk tujuan maksiat
2. Jauh perjalanan minimal 88,5 km
3. Shalat yang di-qashar adalah ada' (bukan qadla') yang empat
rakaat.
4. Niat qashar bersamaan dengan Takbiratul Ihram.
5. Tidak boleh bermakmum pada orang yang shalat sempurna (tidak di-qashar).
A.
SHALAT DHUHUR JAMAK TAQDIM DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Dhuhur. Setelah Shalat
Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar.
Niat Shalat Dhuhur Jamak Taqdim dengan Shalat Ashar
USHALLII
FARDLADH DHUHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI JAM'A TAQDIIMIIN
MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dhuhur empat rakaat dijama’ dengan Shalat Ashar dengan
jama' taqdim makmum/imam karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Ashar Jamak Taqdim dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDLAL ASHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIDH DHUHRI
JAM'A TAQDIIMIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Asyar empat rakaat dijama’ dengan Shalat Dzuhur dengan
jama' taqdim makmum/iman karena Allah Ta’alla”
B.
SHALAT DHUHUR JAMAK TAKHIR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Ashar. Setelah Shalat
Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar.
Niat Shalat Dhuhur Jamak Ta’khir dengan Shalat Ashar
USHALLII
FARDLADH ‘DHUHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ASHRI JAM'A TA'KHIRIN
MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dzuhur empat rakaat dijama’ dengan Shalat Asyar dengan
jamak ta'khir makmum/iman karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Ashar Jamak Ta’khir dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDLAL ‘ASHRI ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIDH DHUHRI
JAM'A TA'KHIRIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Ashar empat rakaat dijama’ dengan Shalat Dhuhur dengan
jama' ta'khir makmum/iman karena Allah Ta’alla”
C.
SHALAT DZUHUR QASHAR DAN SHALAT ASHAR QASHAR
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu masing-masing. Jumlah Rakaat
Shalat Dhuhur dan Shalat Ashar menjadi dua rakaat.
Niat Shalat Dhuhur Qoshor
USHALLII FARDLADH DHUHRI RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dhuhur dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Ashar dengan Qoshor
USHALLII FARDLAL ‘ASHRI RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”
SHALAT DHUHUR JAMAK TAQDIM BESERTA QASHAR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Dhuhur. Setelah Shalat
Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur
dan Shalat Ashar menjadi dua rakaat.
Niat Shalat Dhuhur Jama’ Taqdim beserta Qoshor dengan Shalat Ashar
USHOLLI FARDLODZ-DZUHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI JAM'A
TAQDIIMIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dhuhur dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat ‘Ashar
dengan jama' taqdim makmum/imam karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Ashar Jama’ Taqdim beserta Qoshor dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDHAL ‘ASHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIDH DHUHRI JAM'A
TAQDIIMIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Dhuhur
dengan jama' taqdim makmum/imam karena Allah Ta’alla”
SHALAT DHUHUR JAMAK TA'KHIR BESERTA QASHAR DENGAN SHALAT ASHAR
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Ashar. Setelah Shalat
Dhuhur kemudian dilanjutkan dengan Shalat Ashar. Jumlah Rakaat Shalat Dhuhur
dan Shalat Ashar menjadi dua rakaat.
Niat Shalat Dhuhur Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Ashar
USHALLII
FARDLADH DHUHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ‘ASHRI JAM'A TA'KHIRIN
MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Dhuhur dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat ‘Ashar
dengan jama' ta'khir makmum/imam karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Ashar Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Dhuhur
USHALLII FARDLAL ‘ASHRI RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIDH DHUHRI
JAM'A TA'KHIRIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat ‘Ashar dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Dhuhur
dengan jama' ta'khir makmum/imam karena Allah Ta’alla”
F.
SHALAT MAGHRIB JAMAK TAKDIM DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Maghrib. Setelah Shalat
Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’.
Niat Shalat Maghrib Jama’ Taqdim dengan Shalat Isya’
USHALLII
FARDLAL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I JAM'A TAQDIIMIN
MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat dijama’ dengan Shalat Isya’ dengan
jama' taqdim makmum/iman karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Isya’ Jama’ Taqdim dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDLAL ISYAI ARBA'A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI JAM'A
TAQDIIMIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Isya' empat rakaat dijama’ dengan Shalat Maghrib dengan
jama' taqdim makmum/iman karena Allah Ta’alla”
G.
SHALAT MAGHRIB JAMAK TA’KHIR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Setelah Shalat
Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’.
Niat Shalat Maghrib Jama’ Ta’khir dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDLAL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL ISYAA’I
JAM'A TA'KHIRIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat dijama’ dengan Shalat Isya’ dengan
jama' ta'khir makmum/iman karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Isya’ Jama’ Ta’khir dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDLAL ISYAA’I ARBA’A RAKA’ATIN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI
JAM'A TA'KHIRIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Isya’ empat rakaat dijama’ dengan Shalat Maghrib dengan
jama' ta'khir makmum/iman karena Allah Ta’alla”
H.
SHALAT ISYA’ QASHAR
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Jumlah Rakaat
Shalat Isya’ menjadi dua rakaat.
Niat Shalat Isya’ dengan Qoshor
USHALLII FARDLAL ISYA’I RAK’ATAINI QASRHRAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Isya’ dua rakaat dengan Qashar karena Allah Ta’alla”
SHALAT MAGHRIB JAMAK TAQDIM BESERTA QASHAR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Maghrib. Setelah Shalat
Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’
menjadi dua rakaat.
Niat Shalat Maghrib Jama’ Taqdim beserta Qoshor dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDLAL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL
ISYA’I JAM'A TAQDIIMIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Isya’
dengan jama' taqdim makmum/imam karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Isya’ Jama’ Taqdim beserta Qoshor dengan Shalat Maghrib
USHALLII FARDLAL ISYA’I RAK'ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI
JAM'A TAQDIIMIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Isya’ dua rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Maghrib
dengan jama' taqdim makmum/imam karena Allah Ta’alla”
SHALAT MAGHRIB JAMAK TA’KHIR BESERTA QASHAR DENGAN SHALAT ISYA’
Keterangan : Shalat dilaksanakan di waktu Shalat Isya’. Setelah Shalat
Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Shalat Isya’. Jumlah Rakaat Shalat Isya’
menjadi dua rakaat.
Niat Shalat Maghrib Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Isya’
USHALLII FARDLAL MAGHRIBI TSALAASA RAKA’ATIN QASRHRAN MAJMUU’AN BIL ISYA’I
JAM'A TA'KHIRIN MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Maghrib tiga rakaat Qashar dan Jamak dengan Shalat Isya’
dengan jama' ta'khir makmum/imam karena Allah Ta’alla”
Niat Shalat Isya’ Jama’ Ta’khir beserta Qoshor dengan Shalat Maghrib
USHALLII
FARDLADH ISYA’I RAK’ATAINI QASRHRAN MAJMUU’AN BIL MAGHRIBI JAM'A TA'KHIRIN
MA’MUMAN/IMAAMAN LILLAAHI TA’AALAA
“Aku niat Shalat Isya’ dua rakaat Qashar
dan Jamak dengan Shalat Maghrib dengan jama' ta'khir makmum/imam karena Allah
Ta’alla”.
Catatan :
Bila sholat diatas dikerjakan sendirian (munfarid), maka niat sholat tidak
perlu ditambahi ma'muman/imaman, jadi langsung saja Lillahi Ta'ala.